Main Article Content

Abstract

Stunting is a major threat to the quality of Indonesian people, as well as a threat to the nation's competitivenessStunting children are not only disturbed by their physical growth but also their brain development is disturbed, this will greatly affect their ability and achievement in school, productivity and creativity in productive ages. This study aims to determine the relationship between lifestyle and the incidence of stunting in elementary school children in Kampa District. This research is a cross sectional study. The subjects of this study amounted to 90 people who met the inclusion criteria. Measuring eating patterns using the Food Frequency Questionnaire (FFQ) and measuring physical activity using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ).The data obtained were analyzed using SPSS in the form of univariate and bivariate analysis. The results of this study indicate that there is a relationship between diet and the incidence of stunting and there is no relationship between physical activity and personal hygiene with the incidence of stunting. It is hoped that the school can reactivate the functions and benefits of the School Health Business (UKS) by providing education to school children regarding balanced nutrition/good eating patterns, increasing physical activity and how to maintain personal and environmental hygiene.

Keywords

stunting pola makan aktivitas fisik personal hygiene

Article Details

How to Cite
Yolahumaroh, & Afrida. (2022). Hubungan Pola Hidup Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar, Riau . Ghizai : Jurnal Gizi Dan Keluarga, 1(2), 20-29. Retrieved from https://journal.unimerz.com/index.php/ghizai/article/view/102

References

  1. Aisah, A, Dewi Ngaisyah, Rr, Eka Rahmuniyati M. 2019. Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Desa Wukirsari kecamatan Cangkringan. Seminar Naional UNRIYO.
  2. Aramico B , Sudargo T , Susilo j., 2013. Hubungan sosial ekonomi, pola asuh, pola makan dengan stunting pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia Vol. 1, No. 3: 121-130
  3. Febriani Dwi Bella* , Nur Alam Fajar, Misnaniarti, 2019. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol. 8, No. 1, Desember 2019 (31-39).
  4. Danila Danila, Ira Deseilla Pawa, Astri Choiruni, Asih Wijayanti. 2018 Geospatial analysis pada prevalensi stunting di kabupaten Manggarai. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol.34 No.11.
  5. Depkes. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
  6. Depkes. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
  7. Depkes. 2018. Survey Konsumsi Pangan. Bahan Ajar Gizi. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
  8. Depkes. 2018. Pedoman Pelaksanaan teknis Surveilans Gizi. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
  9. Devi, N. 2012. Gizi Anak Sekolah.Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
  10. D Sulastri. 2012. Faktor Determinan Kejadian Stunting pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas. Vol. 36 (1).
  11. E. Danie. O, D. Sulastri, E Anas. 2017. Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamatan Nanggalo. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 6 (3).
  12. H. Sulistyoningsih. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Penerbit Graha Ilmu
  13. Harahap H , Sandjaja , M Soekatri. 2015. Kepadatan Tulang, Aktifitas Fisik dan Konsumsi Makanan berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6 – 12 Tahun. Gizi Indon, 38(1):1-8
  14. Irianto K, Waluyo K. 2014. Gizi Dan Pola Hidup Sehat ; Untuk Pelajar, Para Mahasiswa, Para Eksekutif , Umum. Bandung : Yrama Widya
  15. Kominfo. 2019. Bersama Perangi Stunting. Jakarta : Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik. Kementerian Komunikasi dan Informatika
  16. Notoatmodjo, S. (2010) Metodologi Penelitian.Jakarta:Rhenika Cipta
  17. Picauly, I dan Toy, S.M., 2013 Analisa Determinan dan Pengaruh Stunting terhadap Prestasi Belajar Anak di Sekolah di Kupang dan Sumba Timur.NTT. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol. 8 (1) 55-62.
  18. Rahayu, A dan Khairiyati L, Risiko Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Anak 6-23 Bulan. Penel Gizi Makan, Desember 2014 Vol. 37 (2): 129-136
  19. Salimar, D. Kartono, N Fuada. Dan B Setyawati. 2013. Stunting Anak Usia Sekolah di Indonesia Menurut Karakteristik Keluarga. Jakarta : Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes
  20. Sastroasmoro S, Ismail S. 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.
  21. Apri Sulistianingsih & Rita Sari, 2018. ASI eksklusif dan berat lahir berpengaruh terhadap stunting pada balita 2-5 tahun di Kabupaten Pesawaran. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 15 No 2 - Oktober 2018 (45-51)
  22. S. Wahdah. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Tesis
  23. Trihono, Atmatita, D. Hapsari T., A.Irawati., N.Handayani U.,T.Tejayanti., I.Nurlinawati. 2015. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta : Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
  24. W. Lestari, S. Hartati, I.R, D Mayasari, S Manggabarani. 2018. Faktor yang Berhubunga dengan Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 014610 Sei Renggas Kecamatan Kisaran Barat KabupatenAsahan. Jurnal Dunia Gizi. Vol 1 : 59-64
  25. Y Asrie W. Prevalensi, 201, Faktor Risiko, dan Dampak Stunting pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Teknologi dan IndustriPangan 1 (1) : 23-2