Main Article Content

Abstract

Lerak atau yang biasa disebut soapberries atau soapnuts ini adalah buah yang bentuknya mirip seperti kacang walnut dan tumbuhnya di pohon yang tingginya mencapai 10 meter. Indonesia kaya sekali dengan tanaman ini karena tanah dan iklimnya. Buah ini dikenal karena kegunaan bijinya yang dipakai sebagai bahan pencuci tradisional. Paling banyak digunakan untuk mencuci bahan batik demi menjaga kualitasnya. Biji lerak mengandung saponin dan saponin inilah yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci. Dapat pula digunakan sebagai bahan pembersih lantai, ruangan, rambut, muka dan bahkan membersihkan binatang peliharaan. Berdasarkan analisis situasi lingkungan, maka dapat dirumuskan permasalahan mitra antara lain : Lingkungan sekitar tempat tinggal mitra menyisakan sisa residu (busa sabun) di saluran pembuangan rumah tangga (parit), Masyarakat khususnya ibu rumah tangga menggunakan sabun kimiawi/pabrikan cenderung melebihi dosis aturan pakai dengan pemahaman bahwa semakin berbusa, maka cucian akan semakin bersih, Ibu-ibu rumah tangga belum memiliki kesadaran menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam. Metode pelaksanaan dengan sosialisasi, peningkatan kompetensi, produksi atau pelaksanaan kegiatan serta monitoring dan evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan PPM secara garis besar dapat dilihat berdasarkan komponen sebagai berikut target materi yang telah direncanakan, Kemampuan peserta dalam penguasaan materi, kemampuan peserta dalam menguasai materi yang disampaikan oleh tim pengabdi.Secara keseluruhan kegiatan pelatihan “Penyuluhan Penggunaan Biji Lerak sebagai Alternatif Pengganti Sabun yang Ramah Lingkungan)” dapat dikatakan baik dan berhasil, yang dapat diukur dari keempat komponen di atas.

Keywords

Lerak; Natural Soap; Environment

Article Details

How to Cite
Darwis, K. (2021). Penyuluhan Penggunaan Biji Lerak (Sapindus Rarak) sebagai Alternatif Pengganti Sabun yang Ramah Lingkungan. MEGA PENA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 7-11. https://doi.org/10.37289/mp.v1i1.8