Main Article Content

Abstract

Stunting merupakan peristiwa terhambatnya pertumbuhan tubuh sebagai akibat kurangnya asupan gizi lengkap baik secara kuantitas maupun kualitas yang terjadi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK). Kondisi tersebut mengakibatkan anak memiliki tinggi badan cenderung pendek pada usianya, karena tinggi badan anak yang mengalami stunting berada di bawah standar deviasi (<-2 SD) menurut referensi World Health Organization (WHO). Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan angka kejadian stunting adalah dengan pemanfaatan daun kelor (Moringa oleifera) yang selama ini belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat secara luas. Daun kelor kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium dan kalium. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah untuk memberi informasi dan penambahan ilmu pengetahuan mengenai puding daun kelor  untuk penambahan nutrisi, kepada seluruh ibu khususnya ibu yang memiliki balita Stunting yang berada diWilayah moncongloe Bulu, Kecamatan Moncongloe, kab maros,  Penyuluhan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab pada peserta. Kegiatan dilakukan tanggal 22 Juli 2023 dengan jumlah peserta (ibu yang memiliki bayi) yang datang berkunjung dan melakukan pemeriksaan di puskesmas yaitu 16 orang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah semua yang kami berikan edukasi pemanfaatan puding daun kelor untuk mencegah kejadian stunting. Para peserta   memberikan respon yang baik bahkan salah seorang peserta meminta untuk kegiatan selanjutnya mengenai demonstran dalam pengolahan puding daun kelor

Keywords

Edukasi Stunting Daun Kelor

Article Details

How to Cite
Marliah, M., Misrawati, M., & Risma, R. (2023). Edukasi Pemanfaatan Puding Daun Kelor Dalam Mencegah Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Moncongloe Bulu, Kab Maros. Piramida: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 11-17. Retrieved from https://journal.unimerz.com/index.php/piramida/article/view/406